Proses Komputer dari Mati hingga Menyala sampai OS

Ini postingan buat tugas mata kuliah Arsitektur dan Organisasi Komputer, yah barangkali ada yang cari referensi mengenai hal yang sama. Silahkan disimak, hehe 🙂

Pada umumnya untuk memulai sesi baru komputer atau menghidupkan computer dimulai dengan menyalakan sumber power. Setelah power didapatkan maka inilah yang beberapa proses yang terjadi :

  1. Anda tekan tombol “On” tombol pada komputer dan monitor
  2. Anda melihat BIOS melakukan sedang bekerja yang disebut power-on self-test (POST). Pada banyak mesin, BIOS menampilkan teks mendeskripsikan data seperti jumlah memori yang terpasang di komputer Anda dan jenis hard disk yang Anda miliki. Selama ini urutan boot, BIOS melakukan sejumlah pekerjaan yang luar biasa untuk mendapatkan komputer Anda siap untuk dijalankan.
    • BIOS menentukan apakah VGA beroperasi dengan benar. Kebanyakan VGA mempunyai miniatur BIOS mereka sendiri yang menginisialisasi memori dan prosesor grafis pada kartu. Jika tidak, biasanya ada video-driver informasi di lain ROM pada motherboard yang dapat memuat oleh BIOS.
    • BIOS memeriksa untuk melihat apakah ini adalah cold boot atau reboot. Hal ini dilakukan dengan memeriksa nilai pada alamat memori 0000:0472. Nilai 1234h menunjukkan reboot, dalam hal BIOS melompati sisa POST. Nilai lain dianggap sebagai cold boot.
    • Jika komputer Anda mengalami cold boot, BIOS memverifikasi RAM dengan melakukan test read / write setiap alamat memori. Ia memeriksa keyboard dan mouse. Tampaknya untuk bus ekspansi dan, jika menemukan satu, cek semua kartu terhubung. Jika BIOS menemukan kesalahan selama POST, ini akan memberitahu Anda dengan serangkaian berbunyi atau pesan teks yang ditampilkan pada layar. Kesalahan pada saat ini hampir selalu masalah hardware.
    • BIOS menampilkan beberapa rincian tentang sistem Anda. Ini biasanya berisi informasi tentang :
      1. Processor
      2. Floopy Disk dan Hard Drive
      3. Memory
      4. Revisi BIOS dan Tanggal
      5. Tampilan / Display
  3. Beban bootstrap loader sistem operasi ke dalam memori dan memungkinkan untuk memulai operasi. Hal ini dilakukan dengan mendirikan divisi memori yang menyimpan sistem operasi, pengguna informasi dan aplikasi. Bootstrap loader kemudian membentuk struktur data yang digunakan untuk berkomunikasi di dalam dan antara sub-sistem dan aplikasi komputer. Akhirnya, ternyata kontrol dari komputer ke sistem operasi

Setelah selesai menggunakan komputer, maka perlu untuk menonaktifkan atau mematikan komputer, terlebih dahulu keluar dari program atau semua yang sedang berjalan pada Sistem Operasi yang telah digunakan, kemudian Shut Down computer dengan tombol / fasilitas untuk shutdown yang telah disediakan pada masing – masing system operasi Setelah beberapa saat komputer akan mati dengan sendirinya, lalu kita tinggal mematikan layar monitor, biar lebih aman dilanjutkan dengan mematikan tombol regulator tegangan listrik (stavol) bila ada.

Bila mengaktifkan dan mematikan komputer dengan prosedur yanh seharusnya maka akan mengawetkan komputer, maksudnya komputer tidak akan cepat rusak akibat kesalahan mematikan atau menghidupkan komputer, bagaimanapun canggihnya sebuah komputer bila sering mematikan dengan sembarangan maka usia komputer itu tidak akan bertahan lama.

Apabila sering terjadi kesalahan dalam hal mematikan komputer akan mengakibatkan diantaranya, hardware dan software sering mengalami troble, karena pada saat menjalankan program, piringan pada harddisk dalam keaadaan berputar dan head menempel pada platter (piringan), bila komputer tersebut dimatikan secara tiba-tiba dan arus listrik terputus, maka piringan yang berputar tersebut akan berhenti secara tiba-tiba pula dan terjadi gesekan yang keras pada head. Akibatnya terjadi kerusakan pada piringan yang menyebabkan hilangnya beberapa data, dan bila kebetulan data yang hiding tersebut data program/system maka programnya pun ngak bisa dijalankan.

Leave a Reply